OSNIPA.COM – Hai pengunjung Osnipa, berikut ini kami akan membahas soal mengenai Soal UAS THE Pendidikan Anak di SD (PDGK4403) Tahun 2023. Jadikan pembahasan ini sebagai referensi saja, utamakan jawaban sendiri. Semoga bermanfaat.
Soal UAS THE Pendidikan Anak di SD (PDGK4403) Tahun 2023
1. Simaklah skenario pembelajaran berikut ini.
A. Kegiatan Pembelajaran
1. Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa untuk berdiskusi tentang penghematan energi dan pentingnya sumber daya energi yang terbarukan. Guru dapat mempertanyakan bagaimana cara siswa menghemat energi di rumah dan di sekolah, dan apa yang mereka ketahui tentang energi terbarukan.
2. Setelah diskusi, siswa akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok akan diberikan tugas untuk membuat poster tentang sumber daya energi terbarukan dan bagaimana cara menghemat energi di rumah dan di sekolah. Guru memberikan panduan yang jelas tentang isi poster yang harus dibuat oleh setiap kelompok.
3. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merancang dan membuat poster, menggunakan berbagai bahan seperti kertas, pensil warna, gunting, dan lem. Selama proses pembuatan poster, guru mengamati dan memberikan umpan balik positif pada setiap kelompok, memastikan setiap anggota kelompok terlibat dan memahami tujuan pembelajaran.
4. Setelah selesai membuat poster, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil karya mereka dan menjelaskan apa yang mereka pelajari tentang sumber daya energi terbarukan dan cara menghemat energi. Siswa lain dapat memberikan umpan balik pada presentasi kelompok lain. Guru memberikan apresiasi dan selebrasi pada kelompok yang maju.
5. Setelah presentasi selesai, guru mengajak siswa untuk bermain permainan bola dengan menggunakan kaki dan tangan mereka untuk menjaga agar bola tetap di udara. Tujuan dari permainan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar siswa dan mempromosikan kebersamaan dan keterampilan sosial.
B. Kegiatan Pembelajaran:
1. Guru memulai pembelajaran dengan memperlihatkan gambar-gambar benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang, planet, dan komet. Guru juga memberikan beberapa pertanyaan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa, seperti “Apa yang membuat matahari bersinar?” atau “Kenapa bulan kadang-kadang tidak terlihat di langit?”.
2. Siswa kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan tugas untuk mencari informasi tentang alam semesta dan benda-benda langit menggunakan buku referensi dan internet. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk menemukan informasi tentang satu benda langit yang berbeda.
3. Selama mencari informasi, siswa diminta untuk mencatat hal-hal penting yang mereka pelajari tentang benda langit yang ditugaskan kepada mereka.
4. Setelah selesai mencari informasi, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan informasi yang mereka temukan kepada seluruh kelas. Guru memberikan umpan balik positif pada setiap kelompok dan siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya tentang informasi yang disajikan.
5. Setelah presentasi selesai, guru memberikan tugas untuk mengisi peta konsep tentang benda langit yang mereka pelajari. Siswa diberikan kebebasan untuk mengekspresikan informasi tersebut dengan cara yang kreatif, misalnya dengan menggambar, menulis, atau membuat model.
6. Setelah selesai membuat peta konsep, setiap kelompok mempresentasikan peta konsep mereka kepada seluruh kelas. Guru memberikan umpan balik positif pada setiap kelompok dan siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan saran dan masukan pada poster kelompok lain.
Berdasarkan cuplikan 2 skenario pembelajaran di atas, jawablah pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana perbedaan antara dua skenario pembelajaran tersebut?
b. Sebutkan keunggulan dari pendekatan pembelajaran yang pertama!
c. Sebutkan keunggulan dari pendekatan pembelajaran kedua!
d. Temukan kelemahan pendekatan pembelajaran pertama!
e. Temukan kelemahan pendekatan pembelajaran kedua!
f. Jenis kecerdasan apa saja yang dikembangkan dalam kedua pembelajaran tersebut?
Pembahasan:
2. Seorang siswi berusia 12 tahun pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) diduga menjadi korban penganiayaan 4 orang siswa di dalam ruang kelas. Peristiwa ini terjadi di wilayah Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023). Kepala Polsek Jampangtengah, AKP Usep Nurdin membenarkan perkara dugaan penganiayaan seorang siswi SDN oleh 4 orang temannya terjadi saat kegiatan belajar mengajar (Kompas.com, 05/02/2023, 14:03 WIB).
Berdasarkan cuplikan berita tersebut jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Menurut anda benarkah perilaku 4 siswa tersebut? Jelaskan!
b. Bagaimana pelanggaran moral bisa terjadi khususnya di kalangan anak-anak?
c. Bagaimana upaya guru di sekolah dalam rangka memberikan pendidikan moral pada anak?
d. Disiplin sebagai salah satu penerapan moral dianggap penting bagi anak, mengapa?
e. Bagaimana pengembangan sikap-sikap disiplin anak?
Pembahasan:
A. Menurut anda benarkah perilaku 4 siswa tersebut? Jelaskan!
Menurut saya perilaku 4 siswa tersebut tidak benar. Karena penganiayaan atau kekerasan terhadap orang lain, termasuk teman sekelas melanggar nilai-nilai moral seperti keadilan, empati, dan menghormati hak dan perasaan orang lain.
B. Bagaimana pelanggaran moral bisa terjadi khususnya di kalangan anak-anak?
Pelanggaran moral dapat terjadi di kalangan anak-anak karena mereka masih dalam tahap perkembangan dan pembentukan nilai-nilai moral. Anak-anak masih memerlukan bimbingan dan pengajaran yang tepat untuk memahami dan menginternalisasi prinsip-prinsip moral. Terkadang, mereka belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan bagaimana tindakan tersebut dapat mempengaruhi orang lain.
C. Bagaimana upaya guru di sekolah dalam rangka memberikan pendidikan moral pada anak?
Guru di sekolah memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan moral pada anak-anak. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan pendidikan moral antara lain:
(1) Mengajar dan memperkenalkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui berbagai pelajaran dan aktivitas.
(2) Memberikan contoh perilaku moral yang baik melalui sikap dan tindakan sehari-hari.
(3) Membuat aturan dan norma-norma dalam kelas yang mengajarkan tanggung jawab, empati, dan sikap positif.
(4) Mendorong diskusi dan refleksi tentang masalah moral yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
(5) Menggunakan cerita, permainan peran, dan kegiatan kelas lainnya untuk membantu siswa memahami konsep moral.
D. Disiplin sebagai salah satu penerapan moral dianggap penting bagi anak, mengapa?
Disiplin dianggap penting bagi anak karena disiplin membantu mereka memahami batasan-batasan dan aturan-aturan dalam bertingkah laku. Dengan disiplin, anak belajar tentang tanggung jawab, pengendalian diri, dan menghormati hak dan perasaan orang lain. Disiplin membantu anak mengembangkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan moral yang diterima dalam masyarakat.
E. Bagaimana pengembangan sikap-sikap disiplin anak?
(1) Penetapan aturan dan harapan yang jelas: Mengacu pada langkah pertama, penting bagi orang tua dan guru untuk menetapkan aturan yang spesifik dan jelas bagi anak. Aturan harus disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak, sehingga mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka.
(2) Pemberian penjelasan dan pemahaman: Anak perlu memahami mengapa aturan tersebut ada dan penting untuk mematuhinya. Orang tua dan guru dapat memberikan penjelasan yang relevan dan memadai untuk membantu anak memahami alasan di balik aturan tersebut. Dengan pemahaman yang baik, anak lebih cenderung mengikuti aturan dengan sukarela.
(3) Konsistensi dalam penerapan aturan: Konsistensi sangat penting dalam pengembangan disiplin anak. Aturan harus diterapkan dengan konsisten dan tidak boleh dipilih-pilih. Jika aturan diabaikan pada beberapa kesempatan, anak mungkin akan bingung dan tidak serius mematuhi aturan.
(4) Penerapan konsekuensi yang konsisten: Jika anak melanggar aturan, penting untuk memberikan konsekuensi yang sesuai dan konsisten. Konsekuensi tersebut haruslah relevan dengan pelanggaran yang dilakukan dan harus dijelaskan kepada anak secara jelas. Konsekuensi yang konsisten membantu anak memahami akibat dari perilaku yang melanggar aturan.
(5) Penguatan positif: Penguatan positif merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan sikap disiplin pada anak. Penguatan positif dapat berupa pujian, penghargaan, atau bentuk apresiasi lainnya ketika anak menunjukkan perilaku yang baik dan patuh terhadap aturan. Hal ini memberikan dorongan dan motivasi pada anak untuk terus mengikuti aturan.
(6) Keterlibatan anak dalam pembuatan aturan: Melibatkan anak dalam pembuatan aturan dapat memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab pada anak. Anak akan lebih memahami pentingnya aturan dan merasa lebih termotivasi untuk mematuhi aturan yang telah mereka ikut buat.
(7) Menjadi contoh yang baik: Orang tua dan guru perlu menjadi contoh yang baik dalam perilaku disiplin. Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, sehingga penting untuk menunjukkan konsistensi, tanggung jawab, dan pengendalian diri dalam tindakan dan kata-kata Anda.
(8) Komunikasi terbuka dan pemahaman: Membuka ruang untuk komunikasi terbuka dengan anak tentang aturan dan disiplin sangat penting. Dengarkan dengan penuh perhatian, berikan pemahaman, dan jelaskan secara bijaksana jika ada pertanyaan atau kesulitan terkait aturan.
3. Seorang guru setiap hari membuat media berupa gambar, PPT, video interaktif, mengumpulkan barang bekas dan membawanya ke kelas, menyiapkan percobaan dan melakukan demontrasi yang akan digunakan untuk membantu siswa mempelajari suatu materi pelajaran. Terkadang untuk satu pembelajaran saja bisa menggunakan berbagai media. Pada indikator jenis pekerjaan saja guru menyiapkan wawancara, bahan bacaan dan video untuk dipilih siswa dalam mempelajarinya. Siswa banyak kegiatan yang dilakukan secara langsung seperti percobaan, simulasi, peragaan suatu gerakan, bermain peran dan berbagai aktivitas lainnya. Guru juga sering meminta siswa untuk bertanya tentang suatu materi kepada orangtua di rumah.
Berdasarkan deskripsi aktivitas guru tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Setujukah anda dengan sikap dan perilaku guru tersebut? Jelaskan!
b. Apakah kiranya usaha guru tersebut dapat membantu siswa dalam belajar? Jelaskan!
c. Prinsip belajar mana saja yang telah dipenuhi oleh guru tersebut?
d. Selain faktor guru, temukan faktor lain yang mempengaruhi proses belajar siswa sekolah dasar dan berikan penjelasan anda!
Pembahasan:
A. Setujukah anda dengan sikap dan perilaku guru tersebut? Jelaskan!
Saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan oleh guru tersebut. Guru tersebut menunjukkan keterlibatan yang tinggi dan berbagai upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran siswa. Guru menggunakan berbagai media, materi bacaan, video, dan eksperimen untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Selain itu, guru juga melibatkan siswa dalam kegiatan langsung seperti percobaan, simulasi, peragaan, dan bermain peran. Guru juga mendorong siswa untuk berkomunikasi dengan orangtua di rumah. Semua ini menunjukkan sikap yang proaktif dan peduli dari guru terhadap pembelajaran siswa.
B. Apakah kiranya usaha guru tersebut dapat membantu siswa dalam belajar? Jelaskan!
Usaha guru tersebut dapat sangat membantu siswa dalam belajar. Dengan menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran yang beragam, guru menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan interaktif. Hal ini membantu siswa tetap tertarik dan terlibat dalam pembelajaran. Media seperti gambar, PPT, video, dan percobaan memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan dan mengalami konsep yang diajarkan secara langsung. Dengan adanya aktivitas langsung seperti percobaan, simulasi, dan peragaan gerakan, siswa dapat lebih memahami konsep dan mengembangkan keterampilan praktis. Melibatkan siswa dalam wawancara dan berinteraksi dengan orangtua juga membantu memperluas pemahaman siswa dan membangun koneksi dengan dunia nyata. Dengan demikian, usaha guru tersebut secara signifikan meningkatkan kesempatan siswa untuk belajar dengan lebih baik.
C. Prinsip belajar mana saja yang telah dipenuhi oleh guru tersebut?
1. Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh.
Prinsip ini menandakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara untuh, menyangkut seluruh aspek intelektual ,sosail ,moral,spiritual dan emosional jadi tidak bersifat pragmetaris.
2. Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
3. Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati, aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya.
Siswa tidak hanya senang berada dilingkungan, tetapi merasa tertantang untuk berkompetensi /bekerja sama melakukan berbagai kegiatan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
4. Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan kometitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.
Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif namun tetap menetapkan individu dalam posisi yg terhormat dalam suasana kebersamaan menyelesaikan persoalan yg dihadapi.
5. Pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus menerus.
6. Pembelajaran disekolah harus member kesempatan kepada setiap anak utuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi ynag dimiliki dan kecepatan belajar masing-masing.
7. Belajar sebagai proses terpadu memuungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu.
Keterpaduan mata pelajaran dapat dilakukan antar komponen dalam satu mata pelajaran/antar rumpun mata pelajaran. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga.
D. Selain faktor guru, temukan faktor lain yang mempengaruhi proses belajar siswa sekolah dasar dan berikan penjelasan anda!
(1) Faktor siswa: Karakteristik pribadi siswa seperti kecerdasan, minat, motivasi, kesiapan, dan gaya belajar dapat mempengaruhi proses belajar mereka.
(2) Faktor lingkungan: Lingkungan sekolah dan keluarga, termasuk dukungan dari orangtua dan suasana belajar di rumah, dapat mempengaruhi motivasi dan keterlibatan siswa dalam belajar.
(3) Faktor tujuan: Tujuan adalah sesuatu ynag harus dicapai setelah anak melakukan aktivitas belajar, oleh sebab itu faktor tujuan pembelajaran itu merupakan tingkah laku yang diharapkan dicapai setelah anak melakukan proses belajar
(4) Faktor kurikulum dan metode pembelajaran: Desain kurikulum dan metode pembelajaran yang digunakan di sekolah dapat mempengaruhi cara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
(5) Faktor sumber daya dan fasilitas: Ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang memadai di sekolah, seperti buku teks, peralatan praktikum, dan teknologi pembelajaran, dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran siswa.
4. Di kelas V salah satu sekolah dasar, terdapat salah satu siswa yang sangat cerdas. Siswa tersebut selalu mendapatkan juara satu di kelas dan memenangkan beberapa lomba di tingkat kecamatan. Semua pelajaran mudah baginya, anaknya pun ramah dan suka membantu teman lain.
Berdasarkan cerita tersebut jawablah pertanyaan sebagai beikut ini.
a. Apakah menurut anda siswa tersebut masih memerlukan layanan bimbingan dan konseling? Mengapa?
b. Bagaimana upaya yang guru kelas dapat lakukan dalam rangka memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa?
c. Apakah orangtua memungkinkan berperan memberikan layanan bimbingan dan konseling di rumah?
d. Bagaimana peran orangtua dalam layanan bimbingan dan konseling anak di rumah?
Pembahasan:
A. Apakah menurut anda siswa tersebut masih memerlukan layanan bimbingan dan konseling? Mengapa?
Menurut saya siswa tersebut masih memerlukan layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan konseling tidak hanya diberikan kepada siswa yang bermasalah, namun Bimbingan dan Konseling harus diberikan kepada semua anak, termasuk kepada siswa yang cerdas. Melalui bimbingan dan konseling kita dapat menuntuk siswa untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya sehingga diharapkan dapat mencapau perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis.
B. Bagaimana upaya yang guru kelas dapat lakukan dalam rangka memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa?
(1) Mengidentifikasi kebutuhan, potensi, minat, bakat, dan masalah tiap anak, terutama dalam kegiatan kelas.
Guru harus berupaya untuk mengenal anak secara individual yang meliputi kecerdasan(intelegensia), bakat-bakat yang di miliki; baik yang menonjol maupun yang lemah, sifat-sifat pribadi yang khas, minat-minat, kegemaran positif dan sebagainya.. implikasinya adalah para guru kelas harus mengumpulkan data anak mengenai hal-hal tersebut. Cara yang biasa dilakukan, antara lain bekerja sama dengan pihak yang kompoten untuk mengadakan pemeriksaan atau pengukuran psikologi ( lazim tersebut psycho test), menelaah prestasi siswa dari waktu ke waktu beserta latar belakang kehidupan keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Data tersebut di catat dalam buku pribadi siswa.
(2) Mengidentifikasi gejala – gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
Guru harus berupaya memperhatikan kegiatan sehari-hari anak di sekolah, baik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun dalam hubungan social dengan teman sebayanya anak SD.
(3) Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah.
Membimbing berarti memberi kemudahan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar, sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kesempatan dan peluang lingkungannya.
(4) Melaksanakan bimbingan kelompok, baik dalam maupun di luar kelas.
Cara yang paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan kelompok. Kelebihan strategis kelompok dibandingkan dengan stretegi individu (perorangan) antara lain adalah lebih efisien dan ekolahlebih sesuai dengan karakteristik perkembangan anak SD. Hal-hal yang perlu diingat, sekalipun guru berhadapan dengan sejumlah siswa, namun focus perhatian guru adalah tetap kepada siswa secara individu, sebab kelompok hanya merupakan wahana atau situasi social yang diciptakan oleh guru untuk membantu individu-individu yang menjadi angota kelmpok.
(5)Melengkapi rencana rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru
Guru kelas sebaiknya bekerja sama dengan anak membuat rencana-rencana tertentu yang positif bagi perkembangan bakat, minat dan kemajuan anak, misalnya bagaimana menciptakan kondisi kelas yang bersih dan sehat, mengadakan pertunjukan kesenian, mengadakan perlomban-perlombaan kreatif atau menghasilkan sesuatu yang berguna dan produktif, mengadakan aksi dan amal social, dan keagamaan.
(6) Melaksanakan pengajaran sesuai kebutuhan anak
(7) Mengumpulkan data dan informasi tentang anak, terutama dalam kegiatan belajarnya.
(8) Melaksanakan kontak dengan masyarakat, terutama dengan orang tua/wali anak, antara lain mengadakan kunjungan rumah (home visit).
(9) Melaksanakan konseling terbatas, mengigat hubungan yang baik dapat terjalin dengan mudah antara anak dengan guru.
(10) Memberikan pelayanan rujukan, yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih kompeten untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
C. Apakah orangtua memungkinkan berperan memberikan layanan bimbingan dan konseling di rumah?
Orangtua dapat berperan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di rumah. Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat di lepaskan dari peran guru karena peran keduanya dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif (kerja sama atas dasar kesetaraan derajat). Di samping mengajar guru memiliki tugas atau kewajiban membimbing siswa, demikian halnya orang tua di samping memenuhi kebutuhan fisiologis juga memiliki kewajiban untuk membimbing sebagau kebutuhan psikologis anaknya. Perbedaannya terletak pada setting atau situasinya saja, di mana bimbingan dari guru berlangsung dalam situasi formal, sedangkan bimbingan orang tua berlangsung dalam situasi informal, namun keduannya tertuju untuk keberhasilan subjek sama.
D. Bagaimana peran orangtua dalam layanan bimbingan dan konseling anak di rumah?
(1) Mengadakan konsultasi.
Pada waktu-waktu tertentu atau secara periodik, orang tua mengadakan komunikasi dengan sekolah terutama guru, baik di minta pihak sekolah maupun tidak untuk mengetahui perkembangan belajar anak.
(2) Memberi balikan
Orang tua seyogianya member balikan kepada guru tentang aktivitas belajar dan kemajuan belajar yang dicapai oleh anak.
(3) Menjadi sumber belajar
Orang tua yang memiliki kemampuan, keahlian atau keterampilan tertentu, bias berperan sebagai sumber belajar atau latihan bagi siswa.
(4) Berbagi informasi
(5) Mengetahui jadwal belajar
(6) Mengetahui kondisi sekolah
(7) Berdialog dengan anak
(8) Memberi ganjaran atau balikan kepada anak
(9) Member bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak
(10) Mengembangkakn kebiasaan yang baik
(11) Berupaya memenuhi perlengkapan belajar
(12) Menerima dan menghargai individualitas anak
(13) Memberlakukan anak sesuai dengan norma sosial
(14) Membantu warga masyarakat
Demikian pembahasan mengenai Soal UAS THE Pendidikan Anak di SD (PDGK4403) Tahun 2023. Semoga bermanfaat.
nomer 1f kok belum di jawab ya