OSNIPA.COM – Hai pengunjung Osnipa, berikut ini kami mencoba untuk membahas Soal UAS THE Pembelajaran PKn di SD (PDGK4201) Tahun 2023. Pembahasan ini jadikan sebagai referensi dalam menjawab soal.
Soal UAS THE Pembelajaran PKn di SD (PDGK4201) Tahun 2023
1. Mata pelajaran PKn di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Oleh karenanya muatan materi PKn SD pada setiap kelasnya diarahkan untuk membentuk warga negara yang baik dan memahami serta mampu melaksanakan hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tergambar pada tabel di bawah ini.
Kelas | Standar Kompetensi |
I | Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan; membiasakan tertib di rumah dan di sekolah; hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah |
II | Membiasakan hidup bergotong royong; menampilkan sikap cinta lingkungan; menampilkan sikap demokratis; dan menampilkan nilai-nilai Pancasila |
III | Mengamalkan makna Sumpah Pemuda; melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat; memiliki harga diri sebagai individu; dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia |
IV | Memahami sistem pemerintahan desa, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi; mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat; dan menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya |
V | Pentingnya keutuhan NKRI; memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah; memahami kebebasan berorganisasi; dan menghargai keputusan bersama |
VI | Menghargai nilai juang dalam proses perumusan Pancasila; memahami sistem pemerintahan RI, memahami peran Indonesia dalam ASEAN; dan memahami peran politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi |
Berdasarkan tabel di atas, lakukanlah telaah dan identifikasi ruang lingkup PKn di SD berdasarkan setiap jenjang kelas, kemudian simpulkan ruang lingkup PKn di SD secara
keseluruhan!
Pembahasan:
Berdasarkan tabel yang diberikan, berikut adalah telaah dan identifikasi ruang lingkup PKn di SD berdasarkan setiap jenjang kelas:
Kelas I
1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan.
2. Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah.
3. Memahami hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.
Kelas II:
1. Membiasakan hidup bergotong royong.
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan.
3. Menampilkan sikap demokratis.
4. Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kelas III:
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda.
2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat.
3. Memiliki harga diri sebagai individu.
4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Kelas IV:
1. Memahami sistem pemerintahan desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
2. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
3. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
Kelas V:
1. Memahami pentingnya keutuhan NKRI.
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
3. Memahami kebebasan berorganisasi.
4. Menghargai keputusan bersama.
Kelas VI:
1. Menghargai nilai juang dalam proses perumusan Pancasila.
2. Memahami sistem pemerintahan RI.
3. Memahami peran Indonesia dalam ASEAN.
4. Memahami peran politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
Berdasarkan telaah di atas, ruang lingkup PKn di SD secara keseluruhan mencakup aspek-aspek berikut:
– Pembentukan sikap hidup rukun dalam perbedaan.
– Pembiasaan tertib di rumah dan di sekolah.
– Pemahaman hak dan kewajiban anak.
– Pengembangan sikap bergotong royong.
– Peningkatan kesadaran terhadap lingkungan.
– Pembentukan sikap demokratis.
– Pemahaman nilai-nilai Pancasila.
– Penghayatan makna Sumpah Pemuda.
– Penerapan norma yang berlaku di masyarakat.
– Pembentukan harga diri sebagai individu.
– Peningkatan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
– Pemahaman tentang sistem pemerintahan di berbagai tingkatan.
– Kesadaran terhadap pentingnya keutuhan NKRI.
– Pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan.
– Pemahaman tentang kebebasan berorganisasi.
– Penghargaan terhadap keputusan bersama.
– Peningkatan nilai juang dalam proses perumusan Pancasila.
– Pemahaman tentang sistem pemerintahan RI.
– Pemahaman tentang peran Indonesia dalam ASEAN.
– Pemahaman tentang peran politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.
Secara keseluruhan, ruang lingkup PKn di SD meliputi pembentukan sikap dan pemahaman yang mencakup aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan ideologi negara
2. Seorang guru akan mengajarkan materi PKn di kelas 2 sekolah dasar dengan standar kompetensi: “Menampilkan sikap cinta lingkungan” Uraikan konsep, nilai, moral dan norma (KNMN) dari standar kompetensi di atas serta hubungannya dengan sesama warga negara!
Pembahasan:
Standar kompetensi “Menampilkan sikap cinta lingkungan” dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas 2 sekolah dasar melibatkan beberapa konsep, nilai, moral, dan norma yang berkaitan dengan sikap cinta lingkungan dan hubungannya dengan sesama warga negara. Berikut adalah uraian mengenai konsep, nilai, moral, dan norma (KNMN) yang terkait:
1. Konsep: Konsep yang terkait dengan standar kompetensi ini adalah cinta lingkungan. Cinta lingkungan mencakup pengertian dan kesadaran akan pentingnya menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan hidup baik alam maupun lingkungan sosial.
2. Nilai: Nilai-nilai yang terkait dengan sikap cinta lingkungan antara lain:
a. Kepedulian: Menunjukkan perhatian, perasaan, dan tanggung jawab terhadap keberadaan lingkungan.
b. Tanggung jawab: Mengakui dan bertanggung jawab atas dampak pribadi terhadap lingkungan.
c. Kerjasama: Bekerja sama dengan orang lain dalam menjaga kelestarian lingkungan.
d. Menghargai keanekaragaman: Menghormati dan menghargai keberagaman alam dan kehidupan di sekitar kita.
3. Moral: Moral yang terkait dengan sikap cinta lingkungan antara lain:
a. Kejujuran: Bertindak sesuai dengan kebenaran dalam hubungannya dengan lingkungan.
b. Kebersihan: Menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku yang bersih.
c. Disiplin: Melakukan tindakan yang teratur dan teratur dalam menjaga lingkungan.
d. Keramahan: Menunjukkan sikap baik, ramah, dan peduli terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya.
4. Norma: Norma yang terkait dengan sikap cinta lingkungan antara lain:
a. Norma kesadaran lingkungan: Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan serta mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
b. Norma kebersamaan: Bekerja sama dengan orang lain dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membangun sikap saling menghormati.
c. Norma kepedulian: Memiliki perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia yang hidup di sekitarnya.
Hubungannya dengan sesama warga negara: Standar kompetensi ini berhubungan dengan sesama warga negara karena melibatkan pengembangan sikap dan perilaku yang positif terhadap lingkungan hidup bersama. Dengan menanamkan sikap cinta lingkungan, siswa diajak untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di sekitar mereka. Mereka diajarkan untuk bekerja sama dengan sesama dalam menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian lingkungan, serta menghormati keanekaragaman alam dan kehidupan di dalamnya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat berkontribusi positif dalam mewujudkan lingkungan yang baik dan berkelanjutan untuk kehidupan bersama sebagai warga negara.
3. Pak Satrio sedang melaksanakan pembelajaran Tematik di kelas II SD. Pada saat itu pembelajaran diawali dengan musyawarah menentukan ketua kelas yang baru dan menentukan pembagian kelompok piket kebersihan kelas serta kelompok belajar. Pak Satrio memberikan kebebasan pada siswa untuk mengajukan calon ketua kelas. Siswa yang menjadi calon ketua kelas juga diperbolehkan untuk memilih kelompok pendukung. Pak Satrio juga memberikan kesempatan kepada calon ketua kelas dan tim pendukungnya untuk tampil di depan kelas. Pak Satrio menjelaskan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan siswa harus menghargai pendapat siswa lainnya. Kemudian siswa kelas II melakukan pemilihan langsung. Bersama siswa, Pak Satrio melakukan penghitungan suara di papan tulis dan menetapkan ketua kelas terpilih. Pak Satrio tidak lupa menjelaskan bahwa kalah dan menang adalah hal biasa. Kelompok yang pilihannya kalah harus mufakat untuk menerima kemenangan dan menghargai kelompok yang menang. Pak Satrio kemudian menjelaskan bahwa baru saja siswa tengah mempraktikan civic participation dalam bentuk pendidikan dan praktik demokrasi (PKn). Demokrasi dapat dilakukan di sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal. Siswa kelas II kemudian berdiskusi tentang praktik demokrasi di sekolah, rumah dan lingkungan. Pak Satrio kemudian mengaitkan tentang orang-orang yang terlibat dalam demokrasi di rumah. Ada peran anggota keluarga di rumah (IPS). Setiap anggota keluarga harus saling membantu, menghargai dan menyayangi dalam menjalankan peran. Berbagi tugas dan berbagi makanan adalah contohnya. Pak Satrio kemudian melanjutkan materi terakhir pada mengenal pecahan dengan menggunakan data hasil suara yang ada di papan tulis serta contoh aktivitas berbagi di rumah (Matematika).
Berdasarkan praktik pembelajaran di atas, terdapat keterkaitan antara PKn, IPS dan mata pelajaran lainnya yaitu Matematika. Setiap pelajaran memiliki karakteristik yang unik dan dapat saling terhubung. Tuliskan karakteristik PKn yang menonjol tergambar dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Satrio di atas! Temukan pula karakteristik utama dari PKn di atas yang membedakannya dengan karakteristik IPS serta mata pelajaran lainnya di SD!
Pembahasan:
Dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Satrio di atas, terdapat beberapa karakteristik PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) yang menonjol yaitu Demokrasi dan Civic Participation: Pak Satrio mengajarkan siswa tentang demokrasi dan melibatkan mereka dalam praktik demokrasi di kelas. Siswa diberi kebebasan untuk mengajukan calon ketua kelas, memilih kelompok pendukung, dan melakukan pemilihan langsung. Mereka juga diajarkan untuk menghargai perbedaan pendapat dan menerima hasil pemilihan dengan lapang dada. Hal ini mencerminkan karakteristik PKn dalam mendorong siswa untuk menjadi warga negara yang aktif, partisipatif, dan menghargai nilai-nilai demokrasi.
Karakteristik utama yang membedakan PKn dengan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan mata pelajaran lain di SD adalah fokusnya pada pendidikan kewarganegaraan dan nilai-nilai demokrasi. Berikut ini adalah perbedaan karakteristik PKn dengan IPS serta beberapa mata pelajaran lainnya di SD:
1. PKn dengan IPS:
– PKn: PKn menekankan pada pembentukan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan, mengajarkan tentang demokrasi, hak asasi manusia, partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta pembentukan karakter yang baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
– IPS: IPS lebih berfokus pada pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat, geografi, sejarah, dan ekonomi. IPS juga mencakup aspek sosial, politik, dan budaya dalam konteks masyarakat.
2. PKn dengan Matematika:
– PKn: PKn lebih menekankan pada pembentukan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan, partisipasi aktif dalam demokrasi, dan pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara.
– Matematika: Matematika lebih berfokus pada konsep dan keterampilan matematika, termasuk pemahaman tentang angka, operasi matematika, geometri, pengukuran, dan pemecahan masalah.
Meskipun terdapat perbedaan karakteristik utama antara PKn dengan IPS dan mata pelajaran lainnya di SD, namun semua mata pelajaran tersebut memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan keterampilan siswa secara menyeluruh.
4. Bu Sri akan melaksanakan pembelajaran PKn Tematis di kelas I Semester 1. Tema yang diambil adalah tema “Keluargaku” dan Standar Kompetensi PKn yang digunakan adalah “Hidup rukun dalam perbedaan/kemajukan dalam keluarga”.
Berdasarkan ilustrasi di atas, bantulah Bu Sri untuk merumuskan langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis sesuai dengan tema yang ditetapkan!
Pembahasan:
(referensi dari kolom komentar)
Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis yang sesuai dengan tema “Keluargaku” dan Standar Kompetensi PKn “Hidup rukun dalam perbedaan/kemajuan dalam keluarga”:
1. Persiapan Awal:
a. Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur berdasarkan Standar Kompetensi yang ditetapkan. Misalnya, tujuan pembelajaran dapat berupa “Siswa mampu menjelaskan pentingnya hidup rukun dalam keluarga dan menghormati perbedaan antar anggota keluarga”.
b. Rencanakan durasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Pengenalan Tema:
a. Kenalkan tema “Keluargaku” kepada siswa dan ajak mereka untuk berbagi pengalaman atau cerita tentang keluarga mereka.
b. Diskusikan pengertian keluarga dan pentingnya keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
3. Identifikasi Perbedaan dalam Keluarga:
a. Dorong siswa untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara anggota keluarga mereka, baik dalam hal usia, minat, hobi, atau kepribadian.
b. Ajak siswa untuk memahami bahwa perbedaan-perbedaan tersebut merupakan hal yang normal dan wajar dalam sebuah keluarga.
4. Menghormati Perbedaan dalam Keluarga:
a. Diskusikan nilai-nilai seperti saling menghormati, toleransi, dan kerjasama dalam keluarga.
b. Berikan contoh konkret tentang bagaimana siswa dapat menghormati perbedaan dalam keluarga, misalnya dengan saling mendukung dalam kegiatan atau minat masing-masing anggota keluarga.
5. Menggali Kemajuan dalam Keluarga:
a. Ajak siswa untuk mencari contoh-contoh kemajuan atau prestasi dalam keluarga mereka, baik dalam bidang pendidikan, karier, atau kegiatan lainnya.
b. Diskusikan dampak positif dari kemajuan tersebut terhadap keluarga dan masyarakat.
6. Simulasi Peran:
a. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil dan berikan mereka peran dalam keluarga.
b. Mintalah mereka untuk memainkan peran tersebut dan menghadapi tantangan atau perbedaan yang mungkin muncul.
c. Diskusikan pengalaman mereka dan bagaimana mereka dapat mengatasi perbedaan atau konflik dengan cara yang baik.
7. Refleksi dan Evaluasi:
a. Dorong siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah mereka dapatkan.
b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan perasaan mereka tentang pentingnya hidup rukun dalam keluarga.
c. Evaluasi pemahaman siswa melalui pertanyaan atau tugas terkait tema “Keluargaku” dan Standar Kompetensi yang ditetapkan.
8. Tindak Lanjut:
a. Berikan tugas atau kegiatan yang dapat dilakukan di rumah bersama keluarga, yang mendorong siswa untuk menerapkan nilai-nilai hidup rukun dalam keluarga.
b. Dukung siswa untuk berbagi pengalaman mereka dalam tindak lanjut tersebut di kelas pada sesi berikutnya.
Demikian pembahasan mengenai Soal UAS THE Pembelajaran PKn di SD (PDGK4201) Tahun 2023. Semoga bermanfaat.
mohon dijawab min
Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis yang sesuai dengan tema “Keluargaku” dan Standar Kompetensi PKn “Hidup rukun dalam perbedaan/kemajuan dalam keluarga”:
1. Persiapan Awal:
a. Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur berdasarkan Standar Kompetensi yang ditetapkan. Misalnya, tujuan pembelajaran dapat berupa “Siswa mampu menjelaskan pentingnya hidup rukun dalam keluarga dan menghormati perbedaan antar anggota keluarga”.
b. Rencanakan durasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Pengenalan Tema:
a. Kenalkan tema “Keluargaku” kepada siswa dan ajak mereka untuk berbagi pengalaman atau cerita tentang keluarga mereka.
b. Diskusikan pengertian keluarga dan pentingnya keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
3. Identifikasi Perbedaan dalam Keluarga:
a. Dorong siswa untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara anggota keluarga mereka, baik dalam hal usia, minat, hobi, atau kepribadian.
b. Ajak siswa untuk memahami bahwa perbedaan-perbedaan tersebut merupakan hal yang normal dan wajar dalam sebuah keluarga.
4. Menghormati Perbedaan dalam Keluarga:
a. Diskusikan nilai-nilai seperti saling menghormati, toleransi, dan kerjasama dalam keluarga.
b. Berikan contoh konkret tentang bagaimana siswa dapat menghormati perbedaan dalam keluarga, misalnya dengan saling mendukung dalam kegiatan atau minat masing-masing anggota keluarga.
5. Menggali Kemajuan dalam Keluarga:
a. Ajak siswa untuk mencari contoh-contoh kemajuan atau prestasi dalam keluarga mereka, baik dalam bidang pendidikan, karier, atau kegiatan lainnya.
b. Diskusikan dampak positif dari kemajuan tersebut terhadap keluarga dan masyarakat.
6. Simulasi Peran:
a. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil dan berikan mereka peran dalam keluarga.
b. Mintalah mereka untuk memainkan peran tersebut dan menghadapi tantangan atau perbedaan yang mungkin muncul.
c. Diskusikan pengalaman mereka dan bagaimana mereka dapat mengatasi perbedaan atau konflik dengan cara yang baik.
7. Refleksi dan Evaluasi:
a. Dorong siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah mereka dapatkan.
b. Berikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan perasaan mereka tentang pentingnya hidup rukun dalam keluarga.
c. Evaluasi pemahaman siswa melalui pertanyaan atau tugas terkait tema “Keluargaku” dan Standar Kompetensi yang ditetapkan.
8. Tindak Lanjut:
a. Berikan tugas atau kegiatan yang dapat dilakukan di rumah bersama keluarga, yang mendorong siswa untuk menerapkan nilai-nilai hidup ruk
un dalam keluarga.
b. Dukung siswa untuk berbagi pengalaman mereka dalam tindak lanjut tersebut di kelas pada sesi berikutnya.
Min makaasiiihhhh loveee buangeettttttt
thank you….
terima kasih sehat dan berkah selalu ibu..