Akurat dan Terpercaya
Guru, UT  

Soal Strategi Pembelajaran di SD dan Pembahasan

1. Tahapan Perkembangan Siswa SD

Perkembangan siswa merupakan salah satu yang harus diperhatikan dalam proses belajar. Fase perkembangan yang dialami siswa harus dipahami oleh guru supaya dalam pembelajaran tidak mengalami hambatan psikologis. Jelaskan 4 tahapan perkembangan siswa SD.

Pembahasan:

Tahap perkembangan siswa SD antara lain:

1. Tahap Perekembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi badan, dan perkembangan motorik. Siswa pada tingkat Sekolah Dasar, kemampuan mototiknya mulai lebih halus dan terarah (refined motor skills), tetapi berat badan siswa laki-laki lebih ramping dari pada laki-laki. Gerakan-gerakan yang dilakukan siswa sudah mulai mengarah pada gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat serta mampu menjaga keseimbangan dengan tepat. Demikian pula, dalam usia ini aktivitas permainan fisik seperti main bola, umpet-umpetan sambil berlari-lari, main loncat tinggi cenderung bertambah, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. Permainan-permainan yang dilakukan tersebut umumnya sangat diminati oleh siswa pada usia itu. Di samping itu, aktivitas partisipasi dalam perlombaan atau latihan tetap banyak diminati oelh siswa. Pada usia ini siswa dianggap memiliki perkembangan yang sesuai untuk melakukan kegiatan motorik halus dan kompleks.

2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat Sekolah Dasar sudah terasa ada pemisahan kelompok jenis kelamin (separation of the sexes) sehingga dalam pengelompokkan, siswa lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai menurut kriteria pengelompokkan belajar. Rasa kepemimpinannya sangat tinggi dan ini perlu dikembangkan supaya siswa lebih mampu mengatur diri sendiri dan mengatur orang lain. Rasa kerja sama dan empati sudah mulai tumbuh dalam usia ini walaupun konflik dan rasa persaingan tetap masih berlangsung dalam dirinya. Pada usia ini sudah dapat ditumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan sosial siswa. Pada kelas tinggi di Sekolah Dasar sudah mulai mengenal dan mampu melakukan tugas dan tanggung jawab dalam kelas atau kelompok, baik sebagai ketua maupun sebagai anggota.

3. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis. Dilihat dari cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mempu menggunakan bahasa halus dan kompleks. Siswa di kelas tinggi rata-rata perbendaharaan kosa katanya meningkat menjadi sekitar 50.000 kata. Di samping itu, dalam usia ini siswa sudah mulai berpikir dalam menggunakan kata-kata. Pada kelas tinggi di Sekolah Dasar gaya bicaranya sudah mulai bergeser dari gaya bicara egosentris ke gaya bicara sosial. Pada kelas rendah di Sekolah Dasar siswa sudah mampu membaca dan mampu menganalisis kata-kata serta mengalami peningkatan kemampuan tata bahasa. Pada usia 6 sampai 10 tahun penggunaan kalimat tidak lengkap sudah berkuarang sehingga siswa sudah bisa menggunakan kalimat yang panjang, lengkap, dan benar. Di samping itu, siswa dalam usia tersebut sudah mempu menggunakan kata sifat, bahkan sudah mulai memahami kata-kata yang sebelumnya tidak jelas baginya.

4. Perkembangan Kognitif
Pada usia Sekolah Dasar siswa akan memiliki kemampuan berpikir operasional konkret yang disebut pula sebagai masa performing operation. Pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaiakan tugas-tugas menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, da membagi. Pada usia 7 sampai 8 tahun siswa sudah mulai mengembangkan berpikir logis. Siswa juga sudah memahami konsep penambahan dan pengurangan berulang dalam matematika. Siswa Sekolah Dasar sudah mampu menyadari konservasi yakni menghubungkan aspek-aspek yang berbeda secara cepat.

5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu berorientasi pada orang lain yang dianggap berbuat baik. bahkan siswa akan melakukan tindakan yang baik apabila orang lain merasa senang. Tidak hanya itu, pada usia Sekolah Dasar siswa harus mampu berperilaku baik menurut orang lain seperti menunaikan kewajiban, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosial. Menurut teori perkembangan, hal seperti itu disebut sebagai tingkat konvensional yang termasuk pada tahap orientasi anak yang baik dan orientasi terhadap keteraturan dan otoritas. Bahkan pada tahap ini dapat ditanamkan rasa kebersamaan kemampuan saling menghargai.

6. Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain dan kegiatan seni. Siswa Sekolah Dasar sudah menyadari aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya. Dalam dirinya sudah timbul keinginan menjadi orang terkenal. Misalnya, sudah mulai belajar musik, bernyanyi, olah raga bahkan bela diri. Akan tetapi dalam bermain siswa selalu memilih permainan berdasarkan posisi gender, misalnya siswa laki-laki lebih senang bermain sepak bola. Sementara itu, siswa pada usia itu merasa bahwa dirinya sudah kurang diperhatikan. Siswa yang lain mungkin akan terlihat aktif menjadi anggota dalam sebuah tim atau dalam suatu permainan.

2. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi dan Kelas Rendah

Kita mengenal 2 karakteristik pembelajaran di SD. Yaitu karaktristik pembelajaran kelas rendah dan karakteristik pembelajaran kelas tinggi. Jelaskan 2 karakter tersebut dan berikan contoh kegiatan belajarnya (masing-masing 3 kegiatan belajar).

Pembahasan:

Karakteristik pembelajaran di kelas rendah berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Proses belajar dan harus dikembangkan secara interaktif. Guru memegang peranan penting dalam menciptakan stimulus-respon agar siswa menyadari kejadian di sekitar lingkungan. Siswa kelas rendah juga banyak membutuhkan perhatian karena kurang terfokus dalam konsentrasi, serta kurang memperhatikan kecepatan dan aktivitas belajar sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan efektif.

Contoh kegiatan belajar di kelas rendah:

  1. Menggolongkan peran anggota keluarga
  2. Menerapkan etika dan sopan santun di rumah, sekolah dan di lingkungan
  3. Menggunakan kosa kata geografi untuk menceritakan tempat
  4. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang dan menabung
  5. Menceritakan cara memanfaatkan uang secara sederhana melalui jual beli barang dan menabung.
  6. Melakukan mekanika tubuh yang baik dalam duduk, berdiri, dan berjalan.
  7. Melakukan latihan dalam meningkatkan kualitas fisik-motorik
  8. Memperagakan rangkaian gerak (ritmik) dengan musik
  9. Mengekspresikan gagasan artistik melalui kegiatan bernyanyi dan menari
  10. Mengkomunikasikan gagasan dengan satu kalimat
  11. Mengkomunikasikan gagasan sederahana dengan lisan dan tertulis.
  12. Membaca nyaring/bersuara teks sederhana ± 300 kata
  13. Menulis dengan jelas dan rapi. Kalimat didiktekan dengan menggunakan huruf lepas dan tegak bersambung
  14. Menulis karangan pendek seperti slogan dan surat undangan, menulis menggunakan atau disertai tabel, dan menulis petunjuk sesuatu permainan
  15. Menerapkan EYD dalam menulis dan menggunakan huruf kapital, untuk nama suku bangsa, nama bahasa, dan judul karangan. Menulis tanda titik, untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik
  16. Menyimak dan menceritakan kembali ragam teks sederhana: mendeklamasikan/melagukan pantun, puisi, syair; membaca cerita atau buku.
  17. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pengerjaan penjumlahan dan penguragan
  18. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pengerjaan bilangan
  19. Mengkomunikasikan gagasan matematika dengan simbol atau diagram
  20. Membuat dan emnafsirkan model matematika dari masalah bilangan, pengukuran atau bentuk geometri.
  21. Menentukan pola sifat atau pola bangun menurut bentuk atau unsurnya
  22. Membilang dan menyebutkan banyak benda, mengingat penjumlahan dan pengurangan
  23. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan hubungannya.

Karakteristik pembelajaran di kelas tinggi adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).

Contoh kegiatan belajar di kelas tinggi:

  1. Mendeskripsikan aturan-aturan yang berlaku di keluarga
  2. Membandingkan kelompok-kelompok sosial di masyarakat
  3. Menyajikan hubungan antara sumber saya alam dengan kegiatan ekonomi setempat
  4. Melakukan diskusi kelompok tentang jual beli
  5. Menafsirkan peninggalan-peninggalan sejarah
  6. Melakukan latihan untuk mengingkatkan kualitas fisik-motorik
  7. Memperagakan berbagai keterampilan yang dihubungkan dengan keselamatan diri
  8. Memperagakan rangkaian gerak dengan alat musik
  9. Melakukan kegiatan penjelajahan ke perkampungan di sekitar sekolah
  10. Mencoba mengubah pola gerak dari irama dalam rangkaian variasi gerak
  11. Mendesain model kontruksi
  12. Mencari, menemukan, memilih informasi dari lingkungan sekitar sekolah
  13. Membaca da menghapal surat-surat pendek serta mengartikannya
  14. Mendengarkan dan mencatatat ha-hal yang penting dari uraian pembicara (pidato atau dakwah)
  15. Membaca dalam hati (secara intensif) teks pendek 3-4 paragraf
  16. Mendengarkan secara apresiatif
  17. Mengaplikasikan konsep aloritma atau manipulasi matematika dalam pengerjaan bilangan (temasuk negatif dan pecahan) pengukuran geometri
  18. Melakuakn operasi hitung campuran (bilangan bulat pecahan)
  19. Melakukan penyelidikan dengan menentukan variabel dan cara pengendaliannya
  20. Mnegumpulkan bukti perkembangbiakan makhluk hidup
  21. Menyelediki hubungan antara ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup
  22. Mendesain dan melakukan percobaan untuk menyelidiki antara hubungan gaya dan gerak
  23. Menyelidiki pengaruh gaya magnet

3. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Susunlah langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan tidak lanjut dalam pemanfaatan lingkungan sebagi sumber belajar

Pembahasan:

Tahap Perencanaan

  1. Tentukan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
  2. Tentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi
  3. Rumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang harus dilakukan selama mempelajari lingkungan
  4. Siapkan hal-hal yang sifatnya teknis seperti tata tertib, perijinan, perlengkapan yang dibawa, atau alat atau instrumen yang akan digunakan

Tahap Pelaksanaan:

Tahap Tindak Lanjut:

4. Prinsip Bermakna dan Berkesinambungan dalam Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran

Penerapan keterampilan membuka menutup pelajaran harus mengikuti prinsip bermakna, dan berkesinambungan. Jelaskan yang dimaksud bermakna dan berkesinambungan.

Pembahasan:

Bermakna artinya kegiatan membuka dan menutup pelajaran harus relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.

Berkesinambungan artinya kegiatan membuka dan menutup pembelajaran merupakan bagian yang utuh dari kegiatan pembelajaran, dan bukan merupakan kegiatan yang lepas-lepas dan berdiri sendiri. Guru hendaknya membuat susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lain.

Response (1)

  1. Fauzan adalah siswa kelas V di SDN Sukaasih. Ia termasuk ke dalam kelompok anak yang pasif,
    lambat dalam memahami materi pembelajaran dan sulit berinteraksi dengan sesama siswa yang
    lainnya di kelas. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan secara kelompok, dia cenderung
    menyendiri dan tidak mau bergabung dengan teman sekelompoknya. Karena cukup lamban dalam
    mengerjakan tugasnya secara mandiri, seringkali Fauzan tertinggal pada saat pembelajaran. Bu
    Hafizah pernah mencoba untuk mengubah pengelompokkan di kelas tersebut. Tujuannya agar
    Fauzan dapat bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya. Namun, ternyata hal ini semakin
    menyulitkan Fauzan untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Ia juga menjadi bahan olok-olok
    temannya. Sebagai seorang guru, Bu Hafizah menyadari permasalahan yang terjadi. Namun,
    karena bukan hanya Fauzan yang mengalami kondisi tersebut, Bu Hafizah cenderung
    mengabaikan kondisi tersebut.
    a. Berdasarkan pada kondisi tersebut, lakukan analisis permasalahan yang terjadi di kelas
    Bu Hafizah dan identifikasi lima karakteristik Fauzan!
    b. Bantu Bu Hafizah untuk membuat skenario pembelajaran yang dapat membantu Fauzan
    agar dapat mengikuti pembelajaran secara optimal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *