Akurat dan Terpercaya
Guru, UT  

Soal Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) dan Pembahasan

Soal Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) dan Pembahasan

Hai Bapak/Ibu guru SD, berikut ini Osnipa akan membahas Soal Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) dan Pembahasan. Soal ini dikirimkan oleh pengunjung Osnipa. Semoga bermanfaat.

Soal Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) dan Pembahasan

1. Jelaskanlah pengertian tes seleksi dan berikan contohnya!

Pembahasan:
Tes seleksi adalah jenis tes yang dipergunakan untuk menyeleksi calon peserta yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti suatu program. Contoh tes seleksi ini dapat berupa tes tertulis, tes potensi akademik, atau tes wawancara.

2. Tuliskanlah sebuah item soal pilihan ganda level C2 untuk mata pelajaran IPS SD yang meliputi stem,
opsi dan kunci jawaban disertai dengan pedoman penskoran!

Pembahasan:
Level C2 (pemahaman) merupakan jenjang proses berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan. Butir soal dikatakan mengukur kemampuan proses berpikir pemahaman jika butir soal tersebut tidak hanya meminta pada siswa untuk mengingat kembali tentang segala sesuatu yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran tetapi siswa tersebut harus mengerti, dapat menangkap arti dari materi yang dipelajari serta dapat melihatnya dari beberapa segi.

Contoh soal pilihan ganda level C2:
Berikut ini merupakan contoh-contoh pekerjaan:
(1) pembuat tahu
(2) pengerajin patung
(3) sopir taksi online
(4) kurir barang
Pekerjaan yang termasuk ke dalam jasa adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (1) dan (4)
Kunci Jawaban : C
Pedoman penskoran:
Skor = B – S/(n-1)
Skor = B – S/(4-1)
Skor = B – S/3
Keterangan:
B = jumlah jawaban benar
S = jumlah jawaban salah

3. Bu Ani memberikan tes ujian akhir mata pelajaran IPA kepada siswanya. Semua siswa wajib
mengerjakan 40 butir soal pilihan ganda. Ardi dapat menjawab 32 butir soal dengan benar dan sisanya
salah. Sementara Budi hanya mampu menjawab 29 butir soal dengan benar dan sisanya salah.
Berdasarkan hasil penilaian yang ada, Bu Ani menyatakan bahwa Ardi dan Budi telah memenuhi
ketuntasan minimal (KKM) 75.
Bagaimanakah kesimpulan yang dapat Anda berikan terkait dengan pengolahan hasil belajar yang
dilakukan oleh Bu Ani?

Pembahasan:
Nilai Ardi = jumlah jawaban benar/jumlah seluruh jawaban x 100
Nilai Ardi = 32/40 x 100
Nilai Ardi = 80
Nilai Budi = jumlah jawaban benar/jumlah seluruh jawaban x 100
Nilai Budi = 29/40 x 100
Nilai Budi = 72,5
Kesimpulan:
Nilai yang diperoleh Ardi 80 lebih tinggi dari nilai KKM yaitu 75, sehingga Ardi memenuhi ketuntasan minimal.
Nilai yang diperoleh Budi 72,5 lebih rendah dari nilai KKM yaitu 75, sehingga Budi belum memenuhi ketuntasan minimal.

4. Sebuah data hasil penilaian dengan menerapkan tes pilihan ganda disajikan sebagai berikut.

ABCD
Banyak siswa yang memilih110209

Jika kunci jawabannya adalah ‘B”, maka hitunglah tingkat kesukaran butir soal tersebut dan berada pada kategori manakah tingkat kesukaran butir soal tersebut?

Pembahasan:
Jumlah siswa yang benar menjawab (B) = 10
Jumlah seluruh siswa (N) = 1 + 10 + 20 + 9 = 40
Tingkat kesukaran soal (p) = B/N
Tingkat kesukaran soal (p) = 10/40
Tingkat kesukaran soal (p) = 0,25
Menurut Fernandes (1984) kategori tingkat kesukaran soal:
p > 0,75 : mudah
0,25 ≤ p ≤ 0,75 : sedang
p < 0,24 : sukar
Jadi tingkat kesukaran soal tersebut sedang.

Demikian pembahasan Soal Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) dan Pembahasan. Semoga bermanfaat. Ini hanya referensi jawaban, silakan diutamakan jawaban hasil pemikiran sendiri.

Responses (3)

  1. 1. Pendidikan dan gerakan lingkungan hidup yang diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan dan
    kesadaran lingkungan merupakan usaha untuk mendekatkan siswa terhadap persoalan-
    persoalan lingkungan yang dari waktu ke waktu semakin kompleks. Upaya yang dilakukan guru
    dalam pembelajaran IPS diantaranya mengajak siswa untuk melakukan pengamatan sungai yang
    tercemar di dekat area sekolah yang terdampak oleh aktivitas limbah rumah tangga. Selanjutnya
    siswa diajak untuk mengidentifikasi dari aspek kronologis kejadian, dampak sosial, ekonomi dan
    ekologis serta praktik kebiasaan masyarakat setempat. Bila dilihat dari empat tradisi praktik
    pembelajaran IPS (meliputi tradisi citizenship transmission, social science as discipline, reflektif
    inquiry, social action) termasuk ke dalam tradisi manakah yang sedang dilakukan guru
    tersebut?Kemukakan alasannya?

    2. Ada tiga orang siswa sebut saja si A, B, dan C pada suatu hari terlambat masuk kelas. Saat itu
    guru X memberi peringatan keras terhadap si A dan B dengan peringatan yang keras. Namun
    sebaliknya guru X bersikap lebih lunak saat memberi peringatan terhadap si C. Perlakukan
    berbeda tersebut ternyata disebabkan si C berasal dari latar belakang dari anak seorang pejabat
    teras di daerah di mana sekolah tersebut berada. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apa masalah
    yang terjadi? Termasuk bentuk diskriminasi apa yang terjadi dari kasus tersebut? Apa yang
    seharusnya dilakukan guru bila menemui kasus tersebut?

    3. Saat ini krisis lingkungan hampir melanda banyak negara termasuk Indonesia. Dalam praktik
    sehari-hari masih sering ditemukan perilaku tidak ramah lingkungan seperti pemborosan energi
    seperti penggunaan air dan listrik. Guru yang mengajarkan pelajaran/muatan KD IPS tentunya
    dapat memanfaatkan fenomena tersebut sebagai bahan kajian yang menarik bagi siswa. Buatlah
    rancangan skenario pembelajaran dengan menggunakan inquiry-based learning yang meliputi
    kegiatan (1) pendahuluan, (2) inti, (3) penutup.
    4. Setiap anak terlahir dengan bekal potensi rasa ingin tahu (sense of curiosity), rasa ingin meilihat
    kenyataan (sense of reality), rasa ingin mencari (sense of inquiry) dan rasa ingin menemukan
    (sense of discovery). Potensi dapat berkembang bila difasilitasi melalui pembelajaran dapat
    mengembangkan kemampuan berfikir, berbasis aktivitas dan diarahkan untuk menghasilkan
    produk/karya. Dalam pembelajaran IPS di SD, gagasan tersebut dapat dituangkan ke dalam
    skenario pembelajaran untuk selanjutnya dijadikan acuan bagi praktik pembelajaran.
    Memanfaatkan fenomena atau peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat sangat strategis untuk
    diterapkan dalam pembelajaran IPS. Bila seorang guru hendak menjadikan permasalahan
    lingkungan di sekitar sekolah yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sebut saja permasalahan
    “area pembuangan sampah liar “ yang telah berdampak terhadap lingkungan tidak sehat (kotor
    bau busuk, tercemar, dan lain sebagainya). Kemukakan, apa jasa yang harus diperhatikan bila
    seorang guru hendak menerapkan pembelajaran IPS melalui model pemecahan masalah pada
    siswa SD?

  2. 1. Pendidikan dan gerakan lingkungan hidup yang diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan dan kesadaran lingkungan merupakan usaha untuk mendekatkan siswa terhadap persoalan- persoalan lingkungan yang dari waktu ke waktu semakin kompleks. Upaya yang dilakukan guru dalam pembelajaran IPS diantaranya mengajak siswa untuk melakukan pengamatan sungai yang tercemar di dekat area sekolah yang terdampak oleh aktivitas limbah rumah tangga. Selanjutnya siswa diajak untuk mengidentifikasi dari aspek kronologis kejadian, dampak sosial, ekonomi dan ekologis serta praktik kebiasaan masyarakat setempat. Bila dilihat dari empat tradisi praktik pembelajaran IPS (meliputi tradisi citizenship transmission, social science as discipline, reflektif inquiry, social action) termasuk ke dalam tradisi manakah yang sedang dilakukan guru tersebut?Kemukakan alasannya?

    2. Ada tiga orang siswa sebut saja si A, B, dan C pada suatu hari terlambat masuk kelas. Saat itu guru X memberi peringatan keras terhadap si A dan B dengan peringatan yang keras. Namun sebaliknya guru X bersikap lebih lunak saat memberi peringatan terhadap si C. Perlakukan berbeda tersebut ternyata disebabkan si C berasal dari latar belakang dari anak seorang pejabat teras di daerah di mana sekolah tersebut berada. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apa masalah yang terjadi? Termasuk bentuk diskriminasi apa yang terjadi dari kasus tersebut? Apa yang seharusnya dilakukan guru bila menemui kasus tersebut?

    3. Saat ini krisis lingkungan hampir melanda banyak negara termasuk Indonesia. Dalam praktik sehari-hari masih sering ditemukan perilaku tidak ramah lingkungan seperti pemborosan energi seperti penggunaan air dan listrik. Guru yang mengajarkan pelajaran/muatan KD IPS tentunya dapat memanfaatkan fenomena tersebut sebagai bahan kajian yang menarik bagi siswa. Buatlah rancangan skenario pembelajaran dengan menggunakan inquiry-based learning yang meliputi kegiatan (1) pendahuluan, (2) inti, (3) penutup.

    4. Setiap anak terlahir dengan bekal potensi rasa ingin tahu (sense of curiosity), rasa ingin meilihat kenyataan (sense of reality), rasa ingin mencari (sense of inquiry) dan rasa ingin menemukan (sense of discovery). Potensi dapat berkembang bila difasilitasi melalui pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan berfikir, berbasis aktivitas dan diarahkan untuk menghasilkan produk/karya. Dalam pembelajaran IPS di SD, gagasan tersebut dapat dituangkan ke dalam skenario pembelajaran untuk selanjutnya dijadikan acuan bagi praktik pembelajaran. Memanfaatkan fenomena atau peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat sangat strategis untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS. Bila seorang guru hendak menjadikan permasalahan lingkungan di sekitar sekolah yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sebut saja permasalahan “area pembuangan sampah liar “ yang telah berdampak terhadap lingkungan tidak sehat (kotor bau busuk, tercemar, dan lain sebagainya). Kemukakan, apa jasa yang harus diperhatikan bila seorang guru hendak menerapkan pembelajaran IPS melalui model pemecahan masalah pada siswa SD?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *