Hai adik-adik kelas 6 SD, berikut ini Osnipa akan mambahas materi mengenai Penulisan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, kami juga akan membahas materi membuat kalimat tanya mengapa teks Pencemaran Udara di Kota Jakarta, Membuat Tanggapan Sesuai Teks, Memperbaiki ejaan dan penggunaan huruf kapital dalam teks. Semoga bermanfaat.
Cara Penulisan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagau huruf pertama awal kalimat
- Apa tujuanmu?
- Dia pergi ke sekolah.
- Kita harus giat belajar.
- Kapal itu tiba di pelabuhan sore hari.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan dan singkatan nama orang.
- Presiden pertama kita bernama Soekarno
- Adikku diberi nama Andika Kidsiana.
- Pendekar itu dijuluki sebagai Dewa Goblok.
- Presiden ke-6 Indonesia adalah bapak SBY.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Salah
- Pembangkit listrik itu menggunakan mesin Diesel.
- Belut listrik mampu menghasilkan listrik hingga 660 Volt.
Benar
- Pembangkit listrik itu menggunakan mesin diesel.
- Belut listrik mampu menghasilkan listrik hingga 660 volt.
Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari”, sepertu bin, binti, boru, dan van. Atau huruf pertama julukan dengan kata tugas.
Salah
- Gadis cantik itu bernama Dea Kidsiana Binti Mahmud.
- Klub PSM dijuluki juga sebagai Ayam Jantan dari Timur.
Benar
- Gadis cantik itu bernama Dea Kidsiana binti Mahmud.
- Klub PSM dijuluki juga sebagai Ayam Jantan dari Timur.
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
- Kakak bertanya, “Sudahkah kamu berlangganan?”
- Bapak menasehati, “Berkomentarlah yang baik, Nak!”
- “Atlet kita berhasil meraih medali emas,” katanya.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
- Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
- Ya, Tuhan, bimbinglah aku ke jalan yang Engkau beri rahmat.
- Agama terbesar di Pakistan adalah Islam.
- Kitab suci agama Hindu bernama Weda.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.
- Doa bersama dipimpin oleh Haji Ahmad Baidowi.
- Adik sedang membaca buku tentang kisah Nabi Ibrahim.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
- Selamat datang, Yang Mulia.
- Salam hormat, Sultan.
- Selamat sore, Dokter.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
- Desa itu dikunjungi Walikota Ridwan Kamil.
- Pameran resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan.
- Pertemuan itu dihadiri Gubernur Papua Barat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
- Kerajaan itu dierbut oleh bangsa Persia.
- Bapak membeli ukiran dari suku Asmat.
- Kakak baru pulang dari les bahasa Inggris.
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis denagn huruf awal kapital
- Gunakan bahasa yang baik, jangan keinggris-inggrisan.
- Wajah anak itu kejawa-jawaan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, peristiwa sejarah dan nama hari raya suatu agama.
- Turnamen itu digelar pada bulan September.
- Ina lahir bertepatan dengan hari Natal.
- Bapak datang hari Jumat kemarin.
- Monumen itu dibangun untuk mengenang Pertempuran Surabaya.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
- Kakak memancing ikan di Sungai Bedadung.
- Kampung itu berada di kaki Gunung Raung.
- Pabrik itu berada di Kelurahan Tandes.
Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri atau yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
- Adik sedang mencari ikan di sungai.
- Pramuka sedang berkemah di gunung.
- Kebunku banyak ditanami pohon petai cina.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
- Pamanku sedang bertugas di Republik Demokratik Kongo.
- Tahun 2000, Tuvalu menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Semua diatur di Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
- Saya telah membaca buku Meniti Jalan ke Surga.
- Tulisanku dimuat dalam majalah Gaya dan Remaja.
- Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, sapaan dan gelar lokal seperti Daeng dan Datuk.
- Misa hari ini dipimpin oleh Pdt. Samuel J. Mailoa.
- Seminar itu dihadiri Prof. Dr. Mahfud MD.
- Pembangunan mesjid itu didanai oleh Dg. Muhamad.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
- “Kapan Kakak berangkat?” tanya Burhan.
- “Silakan masuk, Dik!” kata orang itu.
- “Saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Istilah kekerabatan yang bukan merupakan penyapaan atau pengacuan tidak ditulis dengan huruf kapital.
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
- Kemarin saya berkunjung ke rumah paman.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
- Sudahkah Anda sholat?
- Terima kasih atas kunjungan Anda.
- Tahukah Anda bahwa besok libur?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Pencemaran Udara di Kota Jakarta
Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh gas buangan kendaraan bermotor semakin parah. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya kabut tipis yang terbentuk dari akumulasi gas buangan kendaraan bermotor yang setiap tahun jumlahnya terus meningkat. Keadaan ini diperparah dengan terjadinya kemacetan lalu lintas di jalur-jalur utama di kota besar seperti Jakarta.
Gas buangan kendaraan sangat membahayakan masyarakat, terutama para pengguna jalan raya. Gangguan yang sering dialami adalah sesak napas karena penyempitan rongga paru-paru. Apabila hal ini tidak diatasi, anggota masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan karena pencemaran udara akan semakin meningkat. Pemda DKI jakarta sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dampak buruk akibat gas buangan kendaraan bermotor ini. Di antaranya adalah membuat jalur hijau di sepanjang jalan-jalan utama di kota jakarta dan menghutankan kembali areal kosong di wilayah sekitar monumen nasional (monas). Akan tetapi, hal ini belum dapat mengatasi masalah pencemaran udara.
Akhirnya, kembali kepada kesadaran masyarakat pengguna jalanlah untuk selalu melakukan pengecekan (uji emisi) kendaraannya. Selain itu, penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan bermotor dapat menjadi alternatif yang baik untuk mendukung program “Langit Biru” di Jakarta.
1. Buatlah sebuah pertanyaan yang sesuai dengan isi teks tersebut dengan menggunakan kata tanya “mengapa”!
- Mengapa gas buangan kendaraan sangat membahayakan masyarakat?
- Mengapa Pemda DKI Jakarta belum dapat mengatasi masalah pencemaran udara?
- Mengapa masyarakat perlu melakukan pengecekan (uji emisi) kendaraannya?
2. Berdasarkan teks tersebut, bagaimana tanggapan kalian mengenai langkah-langkah yang dilakukan Pemda DKI untuk mencegah dampak buruk akibat gas buangan kendaraan bermotor?
Menurut saya, usaha yang dilakukan oleh Pemda DKI dalam mencegah dampak buruk akibat gas buangan kendaraan bermotor sudah sangat baik.
3. Tulislah kembali paragraf ketiga dan perbaiki ejaan yang salah dengan menggunakan huruf kapital yang tepat!
Pemda DKI Jakarta sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dampak buruk akibat gas buangan
kendaraan bermotor ini. Di antaranya adalah membuat jalur hijau di sepanjang jalan-jalan utama di kota Jakarta dan menghutankan kembali areal kosong di wilayah sekitar Monumen Nasional (Monas). Akan tetapi, hal ini belum dapat mengatasi masalah pencemaran udara.
4. Apa yang akan terjadi apabila kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk melakukan pengecekan (uji emisi) kendarannya masih kurang?
Apabila kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk melakukan pengecekan (uji emisi) kendaraannya masih kurang, maka pencemaran udara di Jakarta akan terus terjadi bahkan akan meningkat.
5. Tulislah tiga pernyataan yang sesuai dengan teks tersebut
- Gas buangan kendaraan sangat membahayakan masyarakat, terutama para pengguna jalan raya.
- Pemda DKI Jakarta sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dampak buruk akibat gas buangan kendaraan bermotor.
- Kesadaran masyarakat pengguna jalan untuk selalu melakukan pengecekan (uji emisi) kendaraannya sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran udara.
Demikian pembahasan mengenai Penulisan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.