Akurat dan Terpercaya

Menuliskan Informasi Tentang Perlawanan Para Pahlawan di Berbagai Daerah Kelas 5 SD

Menuliskan Informasi Tentang Perlawanan Para Pahlawan di Berbagai Daerah Kelas 5 SD

Hai adik-adik kelas 5 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Menuliskan Informasi Tentang Perlawanan Para Pahlawan di Berbagai Daerah Kelas 5 SD.

Ananda tentunya sudah membaca tentang perlawanan bangsa Indonesia pada teks yang diberikan sebelumnya. Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan rajaraja. Kedatangan bangsabangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia.

Namun, lama-kelamaan, rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena niat jahat bangsa-bangsa Eropa itu mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia. Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Mari kita simak video berikut ini untuk lebih jelasnya!

Selanjutnya tugas Ananda adalah menuliskan informasi tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap pada tabel yang terdapat di lampiran!

Pembahasan:

Nama Pahlawan: Sultan Hasanuddin
Asal Daerah: Makassar
Alasan melakukan perlawanan:
Belanda menganggap Makassar sebagai pelabuhan yang ramai, kemudian Belanda mengadakan blokade ekonomi. Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan Belanda di Makassar.
Bentuk-bentuk perlawanan:
Pertempuran antara rakyat Makassar dengan VOC terjadi. Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar mengalami kegagalan. Pertempuran selanjutnya terjadi tahun 1666-1667, pasukan kompeni dibantu oleh pasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon.
Hasil perlawanan:
Perlawanan rakyat Makassar akhirnya mengalami kegagalan. Salah satu faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hassanudin dengan Aru Palaka yang merupakan Raja kerajaan Bone.
Pada akhir peperangan, Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang isinya sangat merugikan pihak Makassar.

Nama Pahlawan: Pattimura
Asal Daerah: Maluku
Alasan melakukan perlawanan:
Praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya. Penindasan tersebut dirasakan dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis dan segi sosial psikologis. Belanda menetapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongitochten), serta mengabaikan Traktat London I, antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan korps Ambon dengan Gubernur.
Bentuk-bentuk perlawanan:
1. Menggalang persatuan dengan kerajaan ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa.
2. Pertempuran untuk merebut benteng Belanda Duurstede di Saparua, pertempuran di pantai Waisisil dan Jasirah Hatawano, Ouw-Ullath, Jazirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan.
Hasil perlawanan:
Belanda juga melancarkan politik penghianatan terhadap Pattimura dan para pembantunya. Pada tanggal 11 November 1817 dengan didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen berhasil menyergap Pattimura dan Philips Latumahina pada 16 Desember 1817. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan tewas di tangan Belanda.

Nama Pahlawan: Pangeran Diponegoro
Asal Daerah: Yogyakarta
Alasan melakukan perlawanan:
Keputusan dan tindakan Hindia Belanda yang memasang patok-patok di atas lahan milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Tindakan tersebut ditambah beberapa kelakuan Hindia Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan eksploitasi berlebihan terhadap rakyat dengan pajak tinggi.
Bentuk-bentuk perlawanan:
Perang besar yang berlangsung 5 tahun lamanya. Di bawah kepemimpinan Diponegoro, rakyat pribumi bersatu dalam semangat “Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati”; sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Selama perang, sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabung dengan Diponegoro. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan.
Hasil perlawanan:
Jenderal De Kock berhasil mengepung pasukan Diponegoro di Magelang. Akhirnya, Pangeran Diponegoro bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota pasukannya dilepaskan. Lalu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Demikian pembahasan mengenai Menuliskan Informasi Tentang Perlawanan Para Pahlawan di Berbagai Daerah Kelas 5 SD. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *