Hai adik-adik kelas 3 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi Memperagakan Dongeng “Kisah Semut dan Merpati”. Semoga bermanfaat.
Kisah Semut dan Merpati
Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan mencari makan di pinggir sungai. Seperti biasa, dia berjalan dengan riang dan karena kurang hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai.
Arus sungai menghanyutkannya. Semut itu timbul tenggelam dan kelelahan. Ia berusaha untuk menepi, tetapi tidak berhasil. Seekor burung merpati kebetulan bertengger di ranting pohon yang melintang di atas sungai, melihat semut yang hampir tenggelam dan merasa iba.
Burung merpati ini memetik daun dan menjatuhkannya di dekat semut. Semut merayap naik ke atas daun. Akhirnya, ia berhasil menyelamatkan dirinya dengan bantuan daun tersebut dan mendarat di tepi sungai.
Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu burung sedang mengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang telah menolongnya tadi. Semut menyadari bahaya yang membayangi merpati yang baik tersebut. Ia segera berlari mendekati pemburu dan menggigit kaki sang pemburu.
Pemburu itu kesakitan dan terkejut. Ia mengibaskan ranting yang tadinya akan digunakan untuk menangkap burung. Burung Merpati menyadari keberadaan pemburu yang sibuk mengibas-ngibaskan ranting. Akhirnya sang burung pun terbang menyelamatkan dirinya.
Memperagakan Dongeng “Kisah Semut dan Merpati”
Sekarang, bacalah dongeng ”Kisah Semut dan Merpati”. Tuliskan peran dari setiap anggota dengan mengisi tabel berikut.
No Peran Nama Anggota Keluarga 1. Narator Ibu 2. Semut Saya 3. Burung Merpati Kakak 4. Pemburu Ayah
Setelah itu, peragakan fabel tersebut bersama anggota keluargamu dengan percaya diri.
Langkah-langkah memperagakan fabel:
- Bagilah peran dengan anggota keluargamu.
- Hafalkan percakapan antar tokoh.
- Berlatihlah bersama anggota keluargamu.
- Peragakan isi fabel menggunakan properti yang ada di rumah.
Pembahasan:
Berikut bisa dijadikan naskah dalam peragaan dongeng “Kisah Semut dan Merpati”
Narator : “Pada suatu hari, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan mencari makan di pinggir sungai. Seperti biasa, dia berjalan dengan riang dan karena kurang hati-hati tiba-tiba ia terjatuh ke dalam sungai.”
Semut : (Masuk dan meniru gaya berjalan semut yang riang)
Semut : Tolong, tolong, tolong (Sambil memperagakan semut terjatuh ke sungai)
Narator : “Arus sungai menghanyutkannya. Semut itu timbul tenggelam dan kelelahan. Ia berusaha untuk menepi, tetapi tidak berhasil. Seekor burung merpati kebetulan bertengger di ranting pohon yang melintang di atas sungai, melihat semut yang hampir tenggelam dan merasa iba.”
Merpati : “Siapa yang meminta tolong ya? (sambil melihat sekeliling)
Merpati : “Oh, ternyata semut yang terjatuh. Kasihan juga, aku akan menolongnya.” (memetik sebuah daun dan melempar ke dekat semut)
Semut : (Naik ke atas daun dan melompat ke tepi sungai)
Semut : “Beruntung sekali merpati menolongku. Terimakasih merpati.”
Narator : “Tidak lama kemudian, sang semut melihat seorang pemburu burung sedang mengendap-endap berusaha mendekati burung merpati yang telah menolongnya tadi.”
Pemburu : (Masuk dan mengendap-ngendap mendekati merpati)
Semut : “Mau apa pemburu itu diam-diam mendekati merpati? Jangan-jangan pemburu itu mau menangkap merpati. Aku harus menolong merpati.”
Narator : “Semut menyadari bahaya yang membayangi merpati yang baik tersebut. Ia segera berlari mendekati pemburu dan menggigit kaki sang pemburu.”
Semut : (Mendekati pemburu dan menggigit kakinya)
Pemburu : “Owww, sakit…” (Sambil mengibaskan ranting)
Merpati : (Terkejut dan melihat ke arah pemburu. Merpati segera terbang menjauhi pemburu)
Demikian pembahasan mengenai Memperagakan Dongeng “Kisah Semut dan Merpati”. Semoga bermanfaat.