Hai adik-adik kelas 4 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Mempelajari Lagu Daerah Asal Orang Tua Kelas 4 SD.
Menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi sehari hari merupakan salah satu upaya melestarikan bahasa daerah. Dengan upaya itu dihar apkan bahasa daerah tidak akan punah.
Salah satu cara dapat dilakukan untuk mengenal bahasa daerah lain adalah melalui lagu. Akibat keragaman bahasa dan suku bangsa, Indonesia memiliki banyak lagu daerah. Berikut beberapa contoh lagu daerah di Indonesia! Ayo kita cari tahu dengan membacanya berikut:
Keragaman Lagu Daerah di Indonesia
Indonesia memiliki beragam lagu daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah dengan keunikannya tersendiri. Berikut ini lagu-lagu daerah yang ada di Indonesia!
No Daerah Lagu Daerah 1. Aceh Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit. 2. Sumatra Utara Dago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo. 3. Sumatra Barat Ayam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato. 4. Riau Lancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut. 5. Kepulauan Riau Pak Ngah Belek, Segantang Lada. 6. Jambi Dodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang. 7. Sumatra Selatan Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai. 8. Bangka Belitung Yok Miak. 9. Bengkulu Lalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang. 10. Lampung Adi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan. 11. DKI Jakarta Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel. 12. Jawa Barat Manuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang. 13. Banten Dayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah. 14. Jawa Tengah Bapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul. 15. DI Yogyakarta Pitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah. 16. Jawa Timur Cublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng. 17. Bali Janger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong. 18. Nusa Tenggara Barat Moree, Pai Mura Rame, Tutu Koda. 19. Nusa Tenggara Timur Anak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa. 20. Kalimantan Utara Bebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang. 21. Kalimantan Barat Cik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon. 22. Kalimantan Tengah Kalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Wayu. 23. Kalimantan Selatan Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat. 24. Kalimantan Timur Indung-Indung, Oh Adingkoh. 25. Sulawesi Utara O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo. 26. Sulawesi Barat Tenggang Tenggang Lopi. 27. Sulawesi Tengah Tondok Kadadiangku, Tope Gugu. 28. Sulawesi Tenggara Peia Tawa-Tawa, Tana Wolio. 29. Sulawesi Selatan Anging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena. 30. Gorontalo Tahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu. 31. Maluku Buka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore. 32. Maluku Utara Una Kapita. 33. Papua Barat Apuse, Yamko Rambe Yamko. 34. Papua E Mambo Simbo, Sajojo sajojo.
Beberapa lagu daerah memiliki keunikan pada tangga nadanya. Ada yang menggunakan tangga nada diatonis dan ada juga yang menggunakan tangga nada pentatonis.
Salah satu unsur pembentuk pada musik adalah tangga nada, sehingga musik yang kita dengarkan atau mainakan dapat terdengar indah dan merdu. Tangga nada pembentuk musik dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.
Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada dengan jarak dua tangga nada. Jarak tangga nada diatonis adalah satu dan setengah. Pada sistem tangga nada diatonis, satu rangkaian nada memiliki tujuh nada pokok, dengan nada kedelapan adalah pengulangan nada pertama.
Urutan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do, adalah contoh tangga nada diatonis.
Tangga nada diatonis dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu tangga nada minor dan tangga nada mayor.Interval atau jarak dari tangga nada minor berbeda dengan tangga nada mayor dengan ciri-ciri musik yang juga berbeda.
Pada tangga nada mayor, intervalnya adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. Sedangkan pada tangga nada minor, memiliki tangga nada interval 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.
Ciri tangga nada mayor adalah musiknya yang bersifat gembira, bersemangat, dan biasanya diawali dengan nada do.Berbeda dengan tangga nada mayor, tangga nada minor memiliki ciri bersifat deih, kurang bersemangat, dan tangga nada biasanya diawali dan diakhiri dengan nada la.
Tangga Nada Pentatonis
Pada tangga nada pentatonis, hanya menggunakan lima nada pokok saja. Tangga nada yang ada pada tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada, juga pilihan nada yang didengar.
Nah, tangga nada pentatonis dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan nadanya, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro. Dua jenis tangga nada pentatonis ini memiliki masing-masing lima tangga nada yang berbeda.
Tangga nada pentatonis pelog memakai nada do, mi, fa, sol, si.
Sedangkan tangga nada pentatonis slendro menggunakan tangga nada do, re, mi, so, la.
Mempelajari Lagu Daerah Asal Orang Tua Kelas 4 SD
Kamu telah mengatahui keragaman lagu lagu daerah di Indonesia serta jenis tangga nada diatonis dan pentatonis yang terdapat pada beberapa lagu daerah di Indonesia.
Selanjutnya coba kalian pelajari salah satu lagu daerah asal orang tuamu yang kamu ketahui. Perhatikan tempo dan tinggi rendah nada saat bernyanyi ya!
Demikian pembahasan mengenai Mempelajari Lagu Daerah Asal Orang Tua Kelas 4 SD. Semoga bermanfaat.