Kualitias pendidikan di Indonesia memang belum menunjukkan peningkatan. Melihat dari hasil PISA tahun 2018, Indonesia masih menduduki urutan 70 dari 77 negara anggota OECD yang mengikuti assesmen. Menindaklanjuti hal tersebut, kemendikbud akan menggodok program supervisi untuk meningkatkan kapasitas guru.
Rahmawati, Peneliti Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Kemendikbud mengatakan guru akan lebih diperhatikan berkenaan dengan cara mengajar di kelas. Hal tersebut penting dilakukan, karena kompetensi dan kualitas guru akan mempengaruhi pada kualitas siswa.
Rahmawati mengatakan dengan melihat hasil PISA, kita bisa belajar sesuatu untuk meningkatkan kapasitas guru. Tujuannya adalah agar terjadi perubahan di kelas. Perubahan ke arah yang lebih baik.
“Apapun yang kita lakukan, output-nay pada student learning outcome. Gurunya mau sehebat apapun, tapi kalau tidak disampaikan ke siswanya makan siswanya tentu tidak akan meningkat,” jelas Rahmawati dikutip dari medcom.id.
Penilaian terhadap guru akan dilakukan lebih awal. Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Kemendikbud akan melakukan tes awal sebelum melihat cara guru mengajar di kelas. Menurutnya, akan sangat sia-sia jika nilai tes bagus, namun produk siswa tidak menonjol.
Di Belanda, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sana, mereka menggunakan CCTV untuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Melalui rekaman CCTV, guru dinilai dalam melakukan pembelajaran. Namun Rahmawati belum dapat memastikan apakah sistem pengawasan menggunakan CCTV tepat diterapkan di Indonesia.
Sumber : medcom.id
