Hai adik-adik kelas 5 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai kalimat tanya. Pembahasan akan fokus kepada Kalimat Tanya Mengapa Berdasarkan Cerpen Asap Bagian 2. Semoga bermanfaat.
Cerpen Asap
ASAP
(Bagian 2)
Beberapa waktu kemudian.., Tiba-tiba terdengar ibu terbatuk-batuk dari dapur, kemudian disusul aku yang juga ikut terbatuk-batuk karena kamarku terkepung asap pekat yang mengepul masuk dari sela-sela luar jendela yang terbuka. Rasanya cukup sesak di dada. Aku berlari ke arah sumber asap dan ternyata asap datang dari belakang rumah.
“Ya Allah Mas Anton sedang apa?” tanyaku melihat mas Anton terbatuk-batuk dan tangannya sibuk mengusir asap di sekelilingnya. Ku toleh ke arah sebuah tabunan api, kelihatannya mas Anton tengah membakar sampah daun-daun setengah basah dan ranting-ranting kering. Asap sampah dibakar itu begitu pekat. Udara jadi tercemar karena asap.
“I..i..iya Retno, aku bakar sampah dan daun-daun yang berserakan itu.” Kata mas Anton gugup sambil terus menghindari asap yang makin mengepul dan api yang makin membesar melahap ranting.
“Retno… cepat sini bantu ibu ambil air!” kata Ibu dari dalam rumah, “ Iya bu…” sahutku. “Mas Anton! Ayo cepat bantu padamkan apinya, ini bahaya loh mas banyak pohon pohon lebat disana takut apinya nyamber” Ujarku pada mas Anton. Mas Anton kelihatan panik dan tambah gugup, ia berlari mengambil air yang ibu tampung di kolam kamar mandi. “Byurrrrr” suara air menyiram tabunan terdengar bergantian, cukup lama sampai akhirnya api pun mati. “Alhamdulillah ya allah.. mati juga apinya Retno.” Kata Mas Anton kelelahan dan duduk seraya menyelonjorkan kakinya.
“ Aduh mas, lain kali nanya dulu dong! Mana tumpukan nya menggunung sekali itu, ya ampun.” Seruku pada mas Anton sambil terengah engah bolak balik lari ke dalam kamar mandi dari dalam rumah ke halaman belakang.
“ Sudah, sudah Retno, Mas Anton kan gak paham, jangan dimarahi terus” Kata ibu melerai. “ Lain kali nanya dulu mas, lagian bangun tidur itu cuci muka dulu, atau mandi ke’ trus makan dulu, biar bisa berpikir jernih.” Tambahku. “Retno…” panggil ibu lirih, “ Iya bu…maaf.” sahutku.
“ Begini loh mas, di sini ada caranya, untuk mengelola atau membakar sampah daun-daun yang berserakan tersebut. Pertama yang sering dilakukan Paklik ( Ayah Retno) dan warga sini adalah menggali lubang yang cukup besar dan dalem di tanah, dikumpulkan sampah dan daunnya baru dibakar di dalam lubang itu, tiga hari atau seminggu sekali. Itupun harus jauh dari letak pohon-pohon lebat di halaman belakang ini. Nah cara lainnya kadang daun daun yang basah dan membusuk, dipilih dan dikumpulkan oleh Paklik untuk di olah di jadikan pupuk. Begitu mas….” ujar ibu menjelaskan kepada Mas Anton.
“ Ooh baik bude, maafkan Anton ya. Lain kali Anton akan bertanya dulu sebelum betindak dalam hal apapun. “ Ujar Mas Anton terlihat menyesal “Nah gitu dong, jangan langsung main bakar aja mas.” Gerutuku pada mas Anton. “ Iya…maafin mas, ya Retno!” ujar mas Anton memohon, Aku jadi kasihan juga melihatnya apalagi teringat dengan wajah panikanya tadi, jadi serentak saja ku beri senyuman maaf padanya. Begitulah, karena di sini udara sangat bersih dan belum tercemar, kekhawatiran dan ketakutanku memang agak sedikit berlebihan. “Aku juga minta maaf ya mas, tadi agak keterlaluan menegurnya,…hehe” Ujarku balik memohon maaf padanya. Mas Anton melontarkan senyuman, seri kosong-kosong. “Tos!” kataku sambil mengangkat sebelah tangan dan melebarkan telapak tanganku, Mas Anton membalas Tos ku. Ibu tersenyum melihat kami. “Mas Anton mau mandi dulu?” tanya ibu pada mas Anton. “Kruuuuuk,..” perut Mas Anton berbunyi menjawab pertanyaan ibu. Kami pun semua menjadi terbahak-bahak mendengarnya. “ Ya sudah, ayo kita makan siang dulu! “ Kami bangkit dan berjalan menuju meja makan.
Kalimat Tanya Mengapa Berdasarkan Cerpen Asap Bagian 2
- Bacalah dengan cermat dan teliti Cerpen “ Asap “ Bagian 2 yang ada pada lampiran!
- Buatlah 3 kalimat tanya dengan kata tanya “Mengapa” dan sertakan jawabannya berdasarkan isi Cerpen yang Ananda baca pada lampiran!
Pembahasan:
No Kalimat Tanya Jawaban 1. Mengapa Ibu dan Retno terbatuk-batuk? Karena menghirup asap pembakaran sampah. 2. Mengapa Retno menyuruh Anton untuk membantunya cepat memadamkan api? Takut apinya menyambar pohon yang ada di sekitar. 3. Mengapa Anton meminta maaf kepada Retno? Karena tidak bertanya sebelum membakar sampah.
Demikian pembahasan mengenai Kalimat Tanya Mengapa Berdasarkan Cerpen Asap Bagian 2. Semoga bermanfaat.