Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala adalah asesmen diagnosis yang dapat
dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan
sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai
menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama
semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
Tujuan Asesmen Diagnosis Kognitif
Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat
mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis
untuk matematika kelas V bisa mengandung topik penjumlahan dan
pengurangan saja, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika
(termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang
sederhana, pecahan, dll).
Asesmen diagnosis kognitif berfungsi memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian Bapak/ Ibu guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Tahapan Pelaksanaan Asemen Diagnosis Berkala
pelaksanaan Asesmen diagnosis kognitif terdiri dari tiga tahap: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Diagnosis dan Tindak Lanjut.
(1) Persiapan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Persiapan Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala meliputi: a) Membuat Rencana Pelaksanaan Asesmen; b) Identifikasi Materi Asesmen; dan c) Menyusun 10 Soal Sederhana.
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Sebelum membuat Asesmen diagnosis kognitif, Bapak/ Ibu guru perlu menjawab beberapa pertanyaan kunci di bawah ini:
Ceklis untuk guru | Contoh untuk Matematika kelas V SD |
(a) Untuk murid kelas berapa asesmen ini dibuat? | Murid kelas V SD |
(b) Mata pelajaran atau topik mata pelajaran apa yang akan dinilai dalam asesmen ini? | Matematika: Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan |
(c) Kapan saja asesmen ini akan diberikan untuk semua murid di kelas Bapak/ Ibu? | • Awal tahun ajaran • Setiap bulan setelah pembelajaran dimulai |
(d) Dimana asesmen akan dilakukan? Apakah di rumah atau di sekolah? | Rumah |
(e) Bagaimana cara Asesmen diagnosis kognitif akan dilakukan? Apabila di rumah, bagaimana cara soal-soal disampaikan kepada orang tua/ murid? Apabila di sekolah, apa saja yang perlu Bapak/ Ibu siapkan? | LKS Pilihan cara: • Guru mengirimkan WA kepada orang tua untuk mengisi asesmen • Guru berkunjung ke rumah untuk memberikan asesmen |
b. Identifikasi Materi Asesmen
Identifikasi Materi Asesmen diagnosis kognitif Berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada langkah ini, Bapak/ Ibu guru perlu melakukan identifikasi untuk materi asesmen, yang dapat dilakukan dengan menjawab dua pertanyaan kunci di bawah ini:
Ceklis untuk guru | Contoh untuk Matematika kelas V SD |
Topik apa saja yang perlu dipahami oleh peserta didik pada jenjang kelas ini? Bapak/ Ibu bisa melihat buku teks untuk identifikasi topik-topik yang perlu dipahami, khususnya untuk semester yang baru akan dimulai. | Kemampuan Dasar (KD) yang perlu dipahami: • Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan • Perkalian dan pembagian pecahan dan desimal serta persen • Jaring-jaring bangun ruang sederhana • Data terkait diri dan membandingkan dengan data dari lingkungan |
Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dikuasai oleh siswa dari jenjang kelas sebelumnya yang menjadi prasyarat dasar yang perlu dikuasai agar dapat mengikuti pembelajaran di jenjang kelasnya sekarang? Bapak/ Ibu bisa melihat buku teks dari jenjang kelas sebelumnya. | • Pecahan • Perkalian dan pembagian • Keliling dan luas bangun datar • Data diri |
c. Menyusun 10 Soal Sederhana
Asesmen diagnosis kognitif terdiri dari 10 soal. Delapan soal yang merupakan prasyarat
dasar yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya dan dua terkait
pengajaran baru.
(2) Pelaksanaan Asesmen
Berikan soal asesmen untuk semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
(3) Diagnosis dan Tindak Lanjut Asesmen
Tahap ini mencakup empat langkah:
- Lakukan pengolahan hasil asesmen
- Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
- Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
- Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
Setelah semua murid menyelesaikan Asesmen diagnosis kognitif, gunakan contoh di bawah ini untuk:
- Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa menjawab dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10.
- Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan membagi dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal.
2. Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
- Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas
- Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas
- Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas di bawah, atau dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga, dan pendamping lainnya yang relevan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
Dengan melakukan Asesmen Diagnosis Berkala, Bapak/ Ibu guru dapat
menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan rata-rata kemampuan
siswa. Dengan demikian, landasan pengetahuan dan keterampilan
dasar siswa menjadi lebih kuat, sebelum mempelajari pengetahuan dan
keterampilan yang lebih sulit.
Karenanya, sebelum memulai topik pembelajaran baru, sebaiknya
Bapak/ Ibu guru kembali melakukan penilaian untuk topik yang sudah
diajarkan.
4. Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif berkala pada awal dan setiap kali akan berganti topik pembelajaran baru.
Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.
Guru mengajar kelompok sesuai dengan tingkat pembelajaran. Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua murid di kelas.
Unduh Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Buku saku tentang asesmen diagnosis koginitif berkala dapat diunduh melalui link berikut: Unduh